Rabu, 26 Februari 2014

Guntur Episode Gagal Khatam part-1

Cukup lama menggalau dikarenakan SK dari padepokan sembalun yang tidak kunjung turun, akhirnya di pertengahan februari kemarin datanglah ajakan dari seorang teman yang kangen perosotan di guntur :p
Gunung Guntur dari lokasi penambangan pasir

Dikarenakan yang ajak seorang perempuan dan berhubung saia belom pernah kesana, mau gak mau cari temenan.. setelah dapet tanggal fix kemudian usaha japri sana sini dan akhirnya terkumpullah 12 orang.

Singkat cerita berikut itten kami pada trip kali ini

Jumat  22-02-14
21.00 : kumpul di markas TNI rambutan
22.00 : naek bis wanaraja, @40ribu

Sabtu 23-02-14
00.15 : padalarang
02.30 : pom bensin warung tanjung
04.30 : solat subuh, sarapan di seberang jalan
06.00 : dapet truk ke atas @5ribu
07.15 : sampai di tempat penambangan pasir

pom bensin warung tanjung, nice mesjidnya :)

Ujian  pertama gunung guntur yaitu naik truk pasir, serius baru abis sarapan langsung kocok perut, disarankan dikasih jeda antara waktu sarapan dan naik truk, daripada dapet jackpot.. wkwk
Nah.. dilanjut deh.. dari sini (batas galian) ketinggian sekitar 1100 mdpl,

unload dari truk pasir

setelah unload muatan dari truk kami briefing dulu dan berdoa meminta kelancaran dan keselamatan, dan pukul 07.30 kami mulai start jalan, sempet bingung cari jalur ke atas muter muter di daerah galian dan tanya warkamsi, dan kamipun menemukan jalur setapak ke atas akhirnya. Entah salah pilih jalur atau gimana kita ternyata ga masuk jalur ke citiis alias langsung skip ke trek guntur, kalo dilihat memang jalur yang kita ambil meleset 20 meteran dari jalur yang seharusnya, tapi tetep pede aja soalnya kalo nanjak kan samasama ke atas tujuannya, dan memang ada setapak yang  cukup jelas. Cuma rombongan depan yang notabene lebih resing merasa galau dan melambat setelah setengah jam berjalan, curug yang mereka tuju tak kunjung terlihat, lha wong jalurnya aja salah :ngakaks

lereng guntur :(
Beruntung pas di truk cuaca lagi mendung dan puncak guntur pun terhalang kabut, terbayang kalo puncaknya terlihat.. dijamin kalah sebelum bertanding ahaha.. Dan lebih beruntung lagi karena cuaca mendung berawan tanpa hujan sepanjang lereng guntur yang gundul itu, sehingga kami bisa lebih menghemat air di jalan.
Sepanjang jalan masih di dominasi oleh rerumputan tinggi dan sesekali cemara, jalur yang memang lebih ramah dibandingkan dengan jalur yang seharusnya via curug citiis.

trek kerikil halus

Mulai ketinggian 1700mdpl kemiringan trek mulai “lucu” semakin lama semakin landai, eh terjal mungkin sekitar 30-40 derajat kemiringannya. Hingga sampai di sebuah batu besar di ketinggian 1850 meter , kami  regroup disini karena seluruh team berceceran dan terpisah sesuai spek dengkul masing masing, tercatat pukul 10.45 team pertama dari grupnya kk obet (indonesia Adventure- maap kalo salah) tiba di batu besar, sambil kibarin bendera merah putih sambil semangatin yang masih di bawah. Sampai pukul 11.20 seluruh team lengkap ditandai oleh sweeper mendoan tiba di puncak batu besar. (gak kebayang kalo yang ini ditaro di depan :nohope)

puncak batu besar
enggak usah worry apalagi galau soal signal disini.. sepanjang jalan menuju puncak signal tetep poll. bahkan sampe bisa chat di tenda
anti galau :p

Setelah briefing sebentar mempertimbangkan cuaca dan lokasi camp akhirnya kita putuskan untuk coba buka tenda di puncak 2, tertinggal dua orang di batu besar itu kk darwin dan mamang mendoan yang lagi nanggung ngopi, kami tinggal saja dan sisanya melanjutkan jalan ke puncak dua. kami coba melalui jalur melipir tanpa melewati sisi kaldera guntur untuk menghemat kanvas dengkul.

korban tanjakan guntur

Separuh perjalanan ke puncak geothermal itu hujan pun turun, dan serta merta angin kencang pun melanda setelah hujan mereda. Pukul 12.20 akhirnya kami tiba di puncak dua. Rencana buka tenda di sini kami urungkan karena cuaca yang sangat tidak mendukung. 
Deru angin yang sangat kencang memaksa kami berlindung di sebuah cerukan kecil yang hangat, di celah bebatuannya keluar uap air hangat.. amazing pokoknya.

ngumpet di cerukan puncak dua

Atas saran dari mamang mendoan kami dihadapkan pada dua opsi yaitu lanjut puncak 3 atau turun kembali ke bawah..   dan tentu saja turun ke bawah haha.. ampuun mang

Setelah mantau sana sini akhirnya kami camp tepat di bawah puncak dua dan di atas kaldera guntur  dimana terdapat sedikit tanah landai, sedikit menyesal  ambil camp disini karena ternyata tanahnya berupa batuan yang cukup keras untuk mematok tenda dan menancapkan pasak.

Sambil panik juga pasang tenda soalnya hujan kembali turun dengan derasnya, walhasil perabot lenong di tas yang tak sempat  masuk tenda pun jadi korban. Basahhh semuahh

si koneng summertime :p
Bahkan tenda sebelah pun tak sempat berdiri katanya salah ambil frame tendanya gak bisa berdiri, akhirnya  dibiarkan begitu saja diganjal batu.

Malam itu hujan cukup deras dan angin kencang, kondisi yang sangat cocok untuk menguji ketangguhan frame tenda berhubung tali temali tenda dan patok yang tak terpasang sempurna.

Sedikit cerita..
Esok paginya tenda yang tak sempat berdiri itu raib beserta frame dan seluruh patoknya tak bersisa, curiga juga soal kabar angin adanya tangan-tangan kreatif di guntur, rasanya sih tak mungkin tenda ini terbang terbawa angin. Mungkin bisa jadi atensi bagi teman teman yang mau kemari biar lebih aware dengan barang bawaannya.

bersambung...
==========

index :
part-1
part-2
side story

Tidak ada komentar:

Posting Komentar