mahameru |
titik titik hujan turun dengan konsisten, ini yang bikin kami sempat mengurungkan niat untuk summit, tapi kan kalo dipikir mau kapan lagi coba kesini? yowes akhirnya dengan separuh hati dan sedikit persiapan, cuma bawa sebotol air mineral (dapet nadah hujan semalem) dalam daypack sama dua bungkus energen. gw belum makaaaan, arrrgh laper summit attack malam ini dilakukan,
sambil ngunyah energen sama pegang senter led cebanan, ane coba ngimbangin kecepatan jalan rombongan, pake ponco juga, hujannya enggak berenti
diawal aja udah susah banget nyari trek masuk hutannya, gelap cooy, kalo di lapangnya kan jalur setapak ga keliatan. namun dengan bantuan kaka senior dari rombongan lain setapak pun berhasil ditemukan
pertama sih jalan agak ke arah timur kemudian berbelok menuju selatan lurus menerjang gagahnya hutan di puncak mahameru
treknya trus nanjak, hujan pun tak menunjukkan tanda akan berhenti, hanya ada cahaya senter dan headlamp dari rekan pendaki di atas dan di bawah saja. recommend sih pake headlamp jadi tangan bisa bebas bermanuver, gw liat ada orang bawa senter engkong2 yang batrenya 3 biji gede itu, hha ngakak dulu tapi gak keliatan (make masker) <== lebay juga sih sama pasirnya aja belom ketemu
ga tau berapa jam, dan hujan pun makin menggila, anginnya malah lebih gilaaa!! bisa dibilang siih ini badai, bukan cuma hujan, sampe akhirnya sampe di lahan datar sempit, dimana beberapa tendah berdiri di situ. ooh ini dia yang namanya arcopodo, rada serem disini, soalnya banyak nisan memorial gitu, tulisannya nama nama orang yang meninggal atau hilang saat pendakian.
perjalanan masih berlanjut. hujan makin deras, trek pendakian pun jadi seperti sungai, semakin sulit untuk berjalan. baju mulai basah dan rasa dingin pun menggoda tekad summit kali ini,
sampe akhirnya di batas vegetasi, jalan semakin sempit , tanah tempat berpijak pun berubah menjadi pasir halus, di bagian kiri jalur setapan terdapat jurang, kanannya ada longsor, patahannya masih jelas terlihat, nunggu waktu aja mungkin buat longsor.
enggak sadar ternyata energen yang ane gado dari tadi udah bercampur sama partikel pasir, sensasinya di mulut jadi kriuk-kriuk, wew harusnya pake masker disini
tak lama sekitar 15 menit meniti pasir mahameru, dan cuaca yang semakin tidak bersahabat. salah satu anggota rombongan *bapa2, ga kenal ane.. bilang perjalanan mending puter balik aja, soalnya angin nya lebih kenceng diatas, udah ga ada pepohonan lagi, dia bilang.
sempet berhenti sejenak, sambil berfikir mengambil keputusan terbaik. akhirnya kami sepakat untuk tidak melanjutkan perjalanan demi keselamatan kami semua. disinilah kekompakan kelompok diuji, jangan sampai ada sebagian yang melanjutkan ke atas, dan terpisah. banyak kasus orang hilang bermula dari hal seperti ini, disorientasi pada saat cuaca buruk.
memang mendaki itu bukan untuk menaklukkan gunung, tapi menaklukkan ego dalam diri, bukan sekedar sampai di puncak, tapi juga harus bisa kembali seperti saat awal perjalanan
wah gagal deh akhirnya menggapai mahameru :(
next time maybe, dan singkat cerita akhirnya kami turun balik lagi ke tempat camp di kalimati..
foto2 deh sebelum pulang
pelangi pun menghiasi kalimati pagi itu, menyambut kami
ah setidaknya pelangi kalimati sudah kugapai :)
wassalam
========
wah....
BalasHapusjadi iri...
mau juga ke puncak mahameru
pasti seru banget XD
semoga nanti ane, punya kesempatan buat ke puncak mahameru
ditunggu kisah naik gunung yg berikutnya :D